Jumat, 29 Juli 2011

KOmputer

Anda sealian bisa menceri barang barang barang yang anda inginkan di amazon

Selasa, 26 Juli 2011

PENDIDIKAN JASMANI

  1. Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional (KBK).

PRASARANA (PERKAKAS)

Segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindah (bisa semi permanen) tetapi berat atau sulit.
Contoh: matras, peti lompat, palang tunggal, palang sejajar, palang bertingkat, kuda-kuda lompat, trampolin, meja tenis meja.
Perkakas seharusnya tidak dipindah-pindah, agar tidak mudah rusak, kecuali jika tempatnya terbatas.

Tugas Sinyal Wasit



SIGNAL / KODE WASIT PADA PERMAINAN BOLA BASKET

MATA KULIAH : DASAR GERAK BOLA BASKET








Disusun oleh :









PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2009

SIGNAL / KODE WASIT PADA PERMAINAN BOLA BASKET

The Clock



      Stop Clock              Start Clock                60 Sec Timeout                            30 Sec Timeout



Stop Clock for Jump/Held Ball      Stop Clock For Foul                     Stop Clock For Substitution

Fouls

            Double Foul                          Technical Foul                    Blocking             Holding

           

   Hand Check                  Pushing/Charging           Illegal Hand Use         Player Control Foul



Intentional Foul                                     Double Foul


Violations




Traveling           Illegal Dribble    3 Sec Violation               Palming the Ball             5 Sec Violation

Information


      Point Scored                 Bonus Free Throws    Lane Violation By Defensive Team             Visible Count



Directional Signal          Goal Counts                    No Score                       Throw in/Free Throw










 



Peraturan Permainan Bola Basket


SEJARAH PERMAINAN DAN PERKEMBANGAN BOLA BASKET

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
Sejarah perkembangan Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith., seorang guru Olahraga yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.
Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari.
Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutupyang berlampu.
Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.
Pada suatu hari Prof.James A. Nersmith sambil memegang bola sepak bola membawa seorang pemainnya masuk kedalam ruangan olahraga dengan maksud mencoba permainan yang telah ia pikirkan itu. Setelah dalam ruangan olahraga, ia memikirkan bahwa yang pantas untuk gawang adalah peti kayu saja. Dan ia meminta bantuan kepada kepala rumah tangga sekolah, stebbin namanya, apakah bias menyediakan kebutuhan itu. Tetapi stebbin tidak mempunyai kotak kayu dan sebagai penggantinya ditawarkan “basket” (keranjang) buah persik yang kosong pada Nersmith. Disetujuilah oleh nersmith dan basket itu yang kemudian digantungkan oleh stebbin di kedua sisi ruangan pada balkonnya. Nersmith menjelaskan peraturan peraturannya, dan para pelajar atu pemainnya mencoba dan mengikutinya.
Dari asal keranjang buah “peach basket” inilah, berasal nama basket ball, yang sekaramg terkenal di seluruh dunia
Mula-mula tiap bola yang masuk kedalam keranjang, stebbin harus pergi ke balkon untuk mengeluarkan bola, sebab bagian bawah keranjang itu tertutup. Akhirnya dipikirkan untuk dibuat lubang pada alas keranjang itu. Demikian sedikit teritera aslinya yang dapat dikutip dari tulisan Harold keith, “sport and games”.
Pada Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu. Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.
Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2.      Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3.      Amelemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4.      Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5.      Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6.      Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7.      Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8.      Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9.      Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10.  Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11.  Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12.  Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13.  Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. Basket ball(sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket:
1.      Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan Bola Basket
2.      Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan Bola Basket kepada masyarakat (Amerika)
3.      Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali mengeluarkan peraturan permainan resmi.
4.      Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam perbendaharaan bahasa Inggris.
5.      Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
6.      Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
7.      Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket termasuk salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
8.      Tahun 1932 : Untuk pertama kali diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss. Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket Internasional - Federation International de Basketball (FIBA)
9.      Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket Mahasiswa di kota Turin - Italia.
10.   Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
11.  Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
12.  Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia.

Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.
Perkembangan Bola Basket di Indonesia
Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.
Pada tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olympiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumenten untuk menyusun organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun ini juga di Jakarta akan diselenggarakan PON ke-II, maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untk menjadi penyelenggara pertandingan Bola Basket.
Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi Bola Basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu PERBASI.
Dalam susunan Pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen menduduki jabatan Ketua serta Wim Latumeten, Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KOI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI, tidak berarti bahwa perjuangan bangsa Indonesia untuk membina dan mengembangkan permainan Bola Basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan yang paling menonjol datang dari masyarakat Cina din Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri, dan tidak mau bergabung dengan PERBASI.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pada tahun 1955 PERBASI menyelenggarakan Konferensi Bola Basket di Bandung yang dihadiri oleh utusan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bandung.
Keputusan yang paling terpenting dalam Konferensi tersebut ialah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga Bola Basket di Indonesia, sehingga tidak ada lagi sebutan Bon Bola Basket Cina dan lain sebagainya. Pada kesempatan itu juga dibicarakan persiapan menghadapi penyelenggaraan kongres yang pertama.
Kongres-kongres PERBASI yang telah diselenggarakan sejak berdirinya tahun 1951 sampai akhir tahun 1983 sebagai berikut :
·         Kongres ke - I : Tahun 1957 di Semarang
·         Kongres ke - II : Tahun 1959 di Malang
·         Kongres ke - III : Yang sedianya akan dilangsungkan tahun 1961 di Manado, dibatalkan.
·         Kongres ke - IV : Tahun 1967 di Jakarta
·         Kongres ke - V : Tahun 1969 di Surabaya
·         Kongres ke - VI : Tahun 1974 di Surabaya
·         Kongres ke - VII : Tahun 1977 di Jakarta (bersamaan dengan PON IX).
·         Kongres ke - VIII : Tahun 1981 di Jakarta (bersamaan dengan PON X).
·         Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia disingkat 'Perbasi' merupakan organisasi pengatur olahraga bola basket di Indonesia.
Sejarah Perbasi dimulai pada tahun 1951, di mana Tony Wen dan Wim Latumeten diminta oleh Maladi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga bola basket Indonesia. Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi bola basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat Perbasi. Tony Wen menduduki jabatan ketua serta Wim Latumeten sebagai sekretaris. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap disingkat Perbasi.
Perbasi menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat perkumpulan, pengurus cabang (pengcab) Perbasi, pengurus daerah (pengda) Perbasi, sampai kepada pengurus besar (PB) Perbasi. Dalam perjalanannya PB Perbasi telah beberapa kali berganti kepengurusan. Pengusaha muda Noviantika Nasution saat ini menjabat sebagai Ketua PB Perbasi setelah sebelumnya jabatan ketua dipegang oleh Gubernur DKI, Sutiyoso. Sedangkan Setia Dharma Madjid menjabat sebagai Sekjen.
Arti Lambang pada Logo PERBASI
1.      Warna dasar biru laut. Di tengahnya tercantum lukisan sebuah obor, olahragawan dan olahragawati yang sedang memasukkan bola ke keranjang yang dilingkari setangkai padi dan setangkai kapas.
2.      Tangkai padi berwarna kuning terdiri dari 23 butir yang berarti tanggal 23. Tangkai kapas berwarna putih, terdiri dari 10 buah berarti bulan 10. Sedangkan batang obor berwarna kuning dengan nyala api 5 lima sila dari Pancasila dan berarti tahun 51. Dengan demikian bahwa PERBASI didirkan pada tanggal 23 10 1951 atas dasar Pancasila.
3.      Arti keseluruhan dari lambang PERBASI tersebut ialah bahwa atas dasar kesetiaan terhadap masyarakat dan bangsa dengan semangat yang berkobar, olahragawan dan olahragawati Indonesia bertekad menjunjung tinggi nama bangsa dan negara untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia. Sejak didirikan tahun 1951, PERBASI telah banyak melakukan kegiatan yang sifatnya nasional, regional dan internaisonal, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam melaksanakan pembinaan organisasi, PERBASI menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat perkumpulan, PERBASI Cabang, Pengurus Daerah PERBASI, sampai kepada Pengurus Besar PERBASI.
Di bidang pembinaan, PERBASI mengenal berbagai cara. Selain pertandingan-pertandingan dilakukan melalui jenjang organisasi vertikal, juga dikenal adanya Kejuaraan Nasional Bola Basket Antar Perkumpulan. Disamping itu, sebagai realisasi daripada keputusan Kongres PERBASI ke VIII Tahun 1981, maka mulai tahun 1982 dilaksanakan Kompetisi Bola Basket Utama yang diikuti perkumpulan terkemuka di Pulau Jawa. Berbeda dengan kegiatan-kegiatan lain, Kompetisi ini dianggap sebagai awal pembaharuan dalam pembinaan Bola Basket Indonesia, karena dalam pelaksanaannya mengambil jalan pintas, tanpa mengikuti jalur vertikal. Hal ini langsung ditujukan pada peningkatan prestasi melalui cara yang dinilai paling cepat yakni dengan pembinaan latihan serta pertandingan yang teratur dan terus menerus sepanjang waktu.


Mengenal Permainan Bola Basket
Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain.
Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukkanbola sebanyak-banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak kemasukan.
Secara garis besar permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola (pasing and catching), menggiring bola (dribbling), serta menembak (shooting).
Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan Bola Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass), tolakan pantulan (bounce pass), dan lain sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat memegangbola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai seabgai tumpuan.
Teknik menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki yang dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double dribble suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua tangan atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua tangan.
Teknik menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket, sehingga sulit untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan menguasai ketiga unsur teknik pokok tadiserta beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan permainan Bola Basket, walaupun tidak sempurna.
Ketentuan bermain dan bertanding
Seperti telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yagn senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1 menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karenabola ke luar lapangan atau terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling. Apabila dalam pertandingan resmi (yang dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.
Khusus untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di bawah umur 13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain : bola yang dipergunakan lebih kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10 menit dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain.
Peraturan permainan yang dipergunakan sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.
Peraturan dasar permainan bola basket
1. Pivot.
Pivot merupakan gerakan yang boleh dilakukan pemain sambil memegang bola, dan merupakan pengecualian dalam perturan dua kali. Pada saat pivot satu kaki(kaki penumpu atau kaki poros) tidak boleh berpindah dari tempatnya di lantai, sementara kaki yang satu lagi(kaki bebas) boleh dilakukan langkah langkah ke segala arah.
Perlu diperhatikan bahwa kaki yang manjadi kaki penumpu atau poros adalah yang pertama menyentuh lantai setelah pemain menyentuh bola. Apabila bola ditangkap dalam posisi berdiri atau sambil meloncat dan kemudian kedua kaki serempak menyentuh lantai, maka pemain bebas memilih kaki mana yang menjadi penumpu.
2. Berhenti
Di sini artinya pemain berdiri ditempat sehabis dribbling atau bergarak. Sikap berhenti harus diambil menurut peraturan kontak 2 kali, artinya begitu pemain menerima bola, maka kaki yang pertama menyentuh lantai menjadi kaki penumpu. Dengan kaki bebas boleh dilakukan langkah langkah pivot apabila bola diterima sambil meloncat dan setelah menerima bola kedua kaki serempak menyentuh lantai, maka pemain boleh memilih kaki mana yang dijadikan kaki penumpu



3. Pelanggaran
Dalam permainan bola basket, setiap bentuk sentuhan dilarang terjaadi pelanggaran atau foul.setiap pelanggaran di kenakan pada pemain yang menyebab kannya.Setelah lima kali foul,Pemain yang bersangkutan tidak diijikan meneruskan permainan.
Pada dasarnya dapat di katakana bahwa pemain yang bertanggung jawab untuk suatu pelaranggaran adalah melakukan gerakan sehingga tidak bisa dielakkan  terjadinya persentuhan.Tanggung jawab atas pelanggaran terletak di pihak penyerang,apabila ruang gerak tidak cukup lapang untuk gerakanya.Sedang pihak bertahan bertanggung jawab,apabila bersangkutan merintangi penyerang membentangkan lengan,atau memotong jalan pemain dan menyerang.Apabila dua pemain serempak menyebabkan terjadinya pelenggaran,maka wasit memutuskan pelanggaran ganda (double foul).
Pelangaran dihukum dengan:
I.      Lemparan dari tepi lapangan (throw-in)
a)      Apabila terjadi pelanggaran ringan,
b)      Apabil pelanggaran tidak terlalu mempengaruhi dalam permainan,
c)      Apabila tidak terjadi resiko cidera,
Kekecualiaan: Dalam lima menit terakhir dari permainan,setiap pelanggaran yang terjadi di hukum 2 tembakan bebas.
II.   Dua tembakan bebas (Lihat Peraturan: Tembakan Bebas).
a.)    apabila pelanggaran kasar dilakukan dengan sengaja
b.)    apabila pemain yang mengalami pelanggaran berada dalam possisi baik dan sedang melakukan gerakan menembak, dan sebagai akibatnya tembakan tidak berhasil
c.)    apabila pelanggaran terjadi dalam suatu situasi atau dengan cara yang bisa mengakibatkan terjadinya cedera
d.)   apabila pelanggaran terjadi dalam 5 menit terakhir
pelanggaran tidak dikenai hukuman, apabila pemain yang mengalami pelanggaran pada saat wasit meniup peluit sedang melakukan gerakan menembak ke basket dan tembakan itu berhasil masuk.
Setelah terjadi pelanggaran ganda(double foul), permainan dilanjutkan dengan bola loncat( jump ball) antara dua pemain yang terlibat (lihat peraturan jump ball)
4.      Tembakan bebas
Lemparan bola tanpa rintangan dari garis tembakan bebas disebut tembakan bebas. Apabila terjadi pelanggaran kasar(lihat peraturan: pelanggaran), regu pemain yang menyebabkannya dikenai hukuman dua tembakan bebas. Tembakan bebas yang berhasil dinilai satu angka. Setelah tembakan bebas pertama, bola mati. Bola baru masuk permainan lagi setelah tembakan bebas ke dua(lihat peraturan:bola mati).
a)      Bila tembakan kedua masuk ke basket, maka bola dilempar masuk lagi kedalam permainan dari garis belakang.
b)      Begitu bola mengenai ring basket, bola masuk lagi dalam permainan. Baru saat itu para pemain kedua regu diperbolehkan memasuki daerah tembakan bebas(daerah bersyarat) dan meloncat berebut bola. Jika seorang pemain regu penyerang sudah memasuki daerah tembakan bebas sebelum bola menyentuh ring, maka terjadi lemparan dari garis pinggir. Tetapi jika yang bergerak terlalu pagi pemain regu bertahan, maka tembakan bebas diulangi
c)      Jika tembakan bebas kedua tidak berhasil dan bola tidak menyentuh ring, maka dilakukan lemparan kedalam dari garis pinggir.

5.      Tembakan ke basket
Tembakan dinilai berhasiljika bola masuk dari atas ke basket. Tembakan yang berhasil daripermainan dihitung 2 angka, sedang hasil tembakan bebas 1 angka. Angka ini merupakan kemenangan bagi regu penyerang.
6.      Lemparan dari garis pinggir
Lemparan dari garis pinggir dilakukan setelah isyarat peluit oleeh wasit(kekecualian pada tembakan bebas, bola loncat dan setelah terjadi tembakan berhasil ke basket).
7.      Peraturan Tiga Detik
Pemain regu yang penyerang tak ada yang boleh lebih lama dari tiga detik berada di dalam daerah tembakan bebas basket lawan. Peraturan tiga detik berlaku lagi, begitu bola gagal masuk ke basket.
8.      Dribbling
Dalam permainan bola basket, dribbling merupakan cara bergerak membawa bola yang diperbolehkan menurut permainan. Dribbling dilakukan dengan jalan memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan.
a)      Dribbling bisa dimulai dari:
-          Posisi berdiri (disini perlu diperhatikan bahwa bola harus sudah lepas dari tangan sebelum kaki penumpu terangkat dari lantai).
-          Two-count rhythm (juga di sini bola harus sudah lepas dari tangan sebelum kontak pertama terangkat dari lantai).
b)      Dribbling diakhiri dengan:
-          Posisi berdiri di tempat (lihat peraturan: berhenti)
-          Bergerak (Two-count rhythm).
c)      Dribbling dihentikan oleh wasit apabila:
-          Pemain membawa bola dengan cara yang lain dari yang dipaparkan di atas.
-          Pemain setelah mengakhiri dribbling mulai lagi melakukan dribbling selanjutnya tanpa sebelumnya bola tidak mengenai pemain lain, ring basket atau papan pantul (Double dribbling).
9.      Bola mati
Bola mati (permainan terputus):
a)      setelah tiupan peluit oleh wasit
b)      setelah tembakan pertama dari seri dua tembakan bebas
c)      apabila bola tersangkut dalam basket..
     Bola dimasukkan lagi kedalam permainan:
a)      denagan lemparan kedalam,
b)      dengan bola loncat (jump-ball),
c)      dengan tembakan bebas kedua.
10.  bola pegang  (held-ball)
Yang disebut bola pegang adalah situasi dalam permainan, pada saat mana seoran pemain  tidak mampu meneruskan gerak bola. Ssetiap bola pegang dinyatakan mati dengan isyarat pekuit dleh wasit dan dimasukan lagi kedalam permainan dengan bola-loncat, yaitu:
a)      digaris tembakan bebas, jika situasi bola-pegang terjadi di daerah antara basket dan perpanjangan garis tembakan bebas,
b)      dilingkaran tengah, apabila situasi terjadi didaerah tengah lapangan antara kedua perpanjangan garis tembakan bebas.
Jump-ball dikedua posisi itu juga dilakukan, apabila seorang pemain pada saat diserang memegang bola lebih dari 5 detik.


11.  Bola loncat (jump-ball)
Bola loncat merupakan cara memulai permainan lagi yang sering terjadi. Bola dimainkan lagi dilingkarang tengah atau digaris tembakan bebas. Wasit melambungkan bola keatas, dan dua pemain regu berlawanan yang mengapitnya berusaha merebut bola itu. Apabila bola sudah mencapai titik lambunng tertinggi, barulah kedua pemain itu boleh berusaha menepiskannya kearah teman seregu. Bola loncat terjadi:
a)      dilingkaran tengah setelah jedah (half time)
b)      apabila terjadi pelanggaran terhadap peraturan bola pegang,
c)      pada pelanggaran ganda (peraturan: pelanggaran ganda),
d)     pada pelanggaran terhadap peraturan lain, tetapi penyebab pelanggaran tidak bisa dipastikan orangnya,
e)      apabila bola tersangkut dibasket.

12.  Two-count rhythm
Dalam permainan bola basket dilarang lari sambil memegang bola. Kekecualian: setelah menerima bola, pemain boleh melakukan kontak dua kali dengan lantai. Gerakan ini dikenal dengan nama “two-count rhythm” (irama dua langkah).
1) Two count rhythm bisa dimulai:
a.       Dari posisi berdiri ( pemain menerima operan bola sambil meloncat sedikit. Kaki pertama yang menyentuh lantai setelah menerima bola merupakan kontak pertama, sentuhan kaki berikut merupakan kontak kedua),
b.      dari sikap bergerak (juga disisni meletakan kaki pertama mengenai lantai merupakan kontak pertama, sedang kaki berikut merupakan kontak kedua.
2) Two-count rhythm bisa diakhiri:
a)      Dengan gerakan ( loncatan setelah kontak kedua disusul atau tembakan kebasket. Bola harus sudah lepas dari tangan sebelum terjadi kontak ke tiga dengan lantai),
b)      Dengan sikap berdiri=berhenti ( kaki penumpu=kontak pertama tidak boleh bergerak lagi dari tempat semula).


13. Menendang, meninju
            Dalam permainan bola basket tidak diperbolehkan menendang dan meninju bola.


Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan
Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :
1.      Bola Basket
Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.
2.      Perlengkapan Teknik
·         Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out.
·         Alat untuk mengukur waktu 30 detik
·         Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan.
·         Isyarat - scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.
3.      Lapangan
·         Lapangan Permainan
Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 26 m dan lebar 14 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengna menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingakaran tengah, dan lain sebagainya yang secara jelas dan terperinci akan diuraikan dalam gambar di bawah nanti.


·         Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.
·         Keranjang
Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm.
Peraturan Permainan Bola Basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
1.      Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2.      Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3.      Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
4.      Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
5.      Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
6.      Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
7.      Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
8.      Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9.      Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
10.  Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
11.  Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12.  Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit.
13.  Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
Perubahan Peraturan Bola Basket
( Beijing, 26 April 2008 )

Pertemuan FIBA Central Board, badan eksekutif tertinggi International Basketball Federation,
di Beijing tanggal 26 April 2008 kemarin menghasilkan beberapa keputusan bersejarah berkaitan
dengan peraturan pertandingan. Berdasarkan rekomendasi dari FIBA Technical Commission(sekelompok ahli yang menangani peraturan pertandingan), beberapa amandemen peraturan resmipertandingan bola basket telah disetujui.

Rekomendasi tersebut berusaha untuk mempersatukan peraturan pertandingan yang sudah ada,
sehingga di masa depan hanya akan ada satu peraturan untuk pertandingan bola basket di seluruh
dunia. Di bawah ini adalah ringkasan perubahan perat uran-peraturan yang telah disetujui, termasuk juga amandemen bersejarah seperti perpanjangan garis three point (sejak 1984), dan perubahan bentuk area trapesium (sejak tahun 1950) menjadi persegi panjang. Semua perubahan yang disebutkan di bawah ini akan diberlakukan secara efektif mulai tanggal 1 Oktober 2008, setelah Olimpiade Beijing 2008.

Seragam
Ketentuan bahwa T-shirt boleh dikenakan di bawah segaram pemain menjadi tidak valid lagi.

Pemain yang jatuh di lantai
Pemain yang jatuh dan meluncur di lantai sambil memegang bola merupakan tindakan yang legal.

Bola berada di area frontcourt
Bola dianggap berada di area f rontcourt, apabila ketika selama dribble dari backcourt ke frontcourt, kedua kaki dari pemain yang sedang men-dribble dan bola bersentuhan dengan frontcourt.

Bola kembali ke area backcourt
Jika seorang pemain yang melompat dari frontcourt, untuk memperebutkan kendali permainan dari lawan ketika masih berada di udara, dan mendarat di are a backcourt bukan merupakan pelanggaran.

Goaltending dan Interferensi
Jika seorang pemain meraih dan menyentuh bola dari bawah ring basket merupakan tindakan
interferensi (bukan pelanggaran yang sederhana) dan akan dikenai konsekuensi yang rele van.2

Pelanggaran Unsportmanlike
Jika pemain defensive melakukan kontak dengan seorang pemain offensive dari belakang atau samping dengan maksud untuk menghentikan fastbreak, sementara tidak ada pemain defensive lain di antara pemain offensive dan ring basket, maka tindakan tersebut dianggap sebagai pelanggaran unsportmanlike.

Technical Foul
Technical Foul dapat diberikan pada seorang pemain yang secara berlebihan mengayunkan siku lengan (meskipun tanpa kontak dengan pemain lawan).
Sedangkan, amandemen peraturan yang disebutkan di bawah ini akan berlaku untuk tingkat kompetisi sebagai berikut:
 Kompetisi Tingkat Tinggi/Tingkat 1, (kompetisi resmi FIBA, misalnya turnamen olimpiade,
kejuaraan dunia, kejuaran dunia U19 dan U17, dan kejuaraan antar zona atau kontinental) , berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2010, setelah kejuaran dunia tahun 2010.
 Kompetisi Tingat Menengah/Tingkat2, (misalnya semua kompetisi resmi FIBA dan kompetisi tingkat tinggi pada federasi nasional), berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2012, setelah Olimpiade London 2012.
Gambar 1 Perubahan garis free –throw

Garis Free-Throw
Area three-second berbentuk persegi panjang (bukan lagi trapesium) seperti Gambar 1 di atas.

Area Three-Point
Jarak garis three-point menjadi 6,75 meter (bukan 6,25 meter seperti yang ada sekarang).

2
     

Daftar pustaka

[http//www.diecoach.blogspot.com ] [ diecoach_basketball@yahoo.co.id ]
Irsyada, Machfud. 1999/2000. Bola basket. Departeman pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan dasar dan menengah bagian proyek penataan guru SLTP setara D III.
Stocker, Gerhard, dkk. 1989. Bola Basket dari Permainan sampai Pertandingan. Jakarta: PT Gramedia.
Tamat, Trisnowati and Mirman, Moekarto. 2006. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka.

SEJARAH BOLA BASKET DAN PERKEMBANGANNYA

MATA KULIAH : PERMAINAN BOLA BASKET





Disusun Oleh :
               WAHYU ANGGORO      09601244079      
               ERVAN JUNANTO                  09601244092
               ISMAIL                            09601244094
               IVAN WIRAJAYA          09601244  


PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2010